Selasa, 08 Mei 2018

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


BAB 2
 PEMBAHASAN

A.    Pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD
Penjabaran Student Team Achievement Division (STAD)
          Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil sisiwa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling kerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gendre, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekanya di Johns Hopkins University. (dalam Huda,2013:201)
Metode ini juga bentuk pembelajaran kooperatif yang paling banyak diaplikasikan. STAD dan TGT memiliki kemiripan datu-satunya perbedaan antara keduanya adalah STAD menggunakan kuis-kuis individual pada tiap akhir pelajaran, sedangkan TGT menggunakan game  akademik. STAD merupakan salah satu metode pembelajaran  yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. (Slavin, 2005:143)
          Dalam STAD, siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Setelah pengelompokan dilakukan, ada sintak empat-tahap yang harus dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. (Huda, 2013:202)
(Slavin,2005:143-163) STAD terdiri atas lima komponen utama-presentasi kelas,tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan didalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru.
Tahap 1: Pengajatran
Pada tehap pengajaran, guru menyajikan meteri pelajaran, biasanya dengan format ceramah-diskusi. Pada tahap ini, siswa seharusnya diajarkan tentang apa yang akan mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting.
Tahap 2 : Tim Studi
Pada tahap ini, para kelompok bekerja secar kooperatif untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh guru.
Tahap 3 : Tes
Pada tahap ujian, setiap siswa secara individual menyelesaikan kuis. Guru men-score kuis tersebut dan mencatat perolehan hasilnya saat itu serta hasil kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.
Tahap 4 : Rekognisi
Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang memperoleh poin peningkatan dari 15 hingga 19 poin akan menerima sertifikat sebagai TIM BAIK, tim yang memperoleh rata-rata poin peningkatan dari 20 hingga 24 akan menerima sertifikat TIM HEBAT, mementara tim yang memperoleh poin 25 hingga 30 akan menerima sertifikat sebagai TIM SUPER.

Persiapan
Materi. STAD dapat digunakan bersama materi-materi  kurikulum yang dirancang khusus untuk Pembelajaran Tim Siswa yang disebarluaskan oleh John Hopkins Team Learning Project atau dapat juga digunakan bersama materi-materi yang diadaptasi dari buku teks atau sumber-sumber terbitan lainnya atau bisa juga dengan materi yang dibuat oleh guru.
          Membagi para Siswa kedalam Tim. Seperti yang sudah kita lihat, tim-tim STAD mewakili seluruh bagian didalam kelas. Tim tersebut juga harus terdiri dari seorang siswa berprestasi tinggi, seorang siswa berprestasi rendah, dan dua lainnya yang berprestasi sedang. Tentunya, berprestasi tinggi, adalah sebuah terminologi yang relatif: ini berarti tinggi untuk kelas yang bersangkutan, tidak perlu tinggi bila dibandingkan dengan norma-norma nasional. Jangan biarkan siswa memilih sendiri anggota kelompoknya, karena mereka akan cenderung akan memilih siswa lain yang setara dengan mereka. Atau anda dapat memilih langkah-langkah berikut:

1.      Memfotokopi lembar rangkuman tim.
2.      Susun peringkat siswa.
3.      Tentukan berdasarkan jumlah tim. Tiap tim harus terdiri dari empat anggota jika memungkinkan.
4.      Bagikan siswa kedalam tim. Dalam membagi siswa ke dalam tim, seimbangkan timnya supaya (a) tiap tim terdiri atas level yang kinerjanya berkisar dari yang rendah, sedang dan tinggi, dan (b) level kinerja yang sedang dari semua tim yang ada dikelas hendaknya setara. Gunakan daftar peringkat siswa berdasarkan kinerjanya.
5.      Isilah lembar rangkuman tim. Isilah nama-nama siswa dari tiap tim dalam lembar rangkuman tim, biarkan tempat menulis nama siswa kosong.
Menentukan Skor Awal Pertama. Skor awal mewakili skor rata-rata siswa pada kuis-kuis sebelumnya. Apabila Anda memulai STAD setelah Anda memberikan tiga kali atau lebih kuis, gunakan rata-rata skor kuis siswa sebagai skor awal. Atau  jika tidak, gunakan hasil nilai terakhir siswa dari tahun lalu.
Membangun Tim. Sebelum memulai program pembelajaran kooperatif apapun, akan sangat baik jika memulai dengan satu atau lebih latihan pembentukan tim sekadar untuk memberi kesempatan kepada anggota tim untuk melakukan sesuatu yang mengasyikkan dan untuk saling mengenal satu sama lain.
Jadwal Kegiatan
STAD terdiri atas sebuah siklus intruksi kegiatan regular, sebagai berikut:
Mengajar:      Menyampaikan pelajaran.
Belajar tim: Para siswa bekerja dengan lembar-kegiataandalam tim mereka untuk menguasai materi.
Tes:                Para siswa mengerjakan kuis-kuis individual.
Rekognisi tim: Skor tim dihitung berdasarkan skor kemajuan.





B.     Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Mari kita lihat semua kegiatan ini secara lebih cermat:
1.      PENGAJARAN
Waktu                               :1-2 periode kelas
Gagasan utama                 :Menyampaikan pelajaran
Materi yang dibutuhkan   :Rencana pelajaran Anda.
Tiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi  pelajaran tersebut di dalam kelas. Presentasi tersebut haruslah mencakup pembukaan, pengembangan, dan pengarahan-praktis tiap komponen dari keseluruhan pelajaran Anda.

·         Pembukaan
1.      Sampaikan pada siswa apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting.
2.      Anda bisa saja membuat para siswa bekerja dalam tim mereka untuk “menemukan” konsep-konsep, atau untuk membangkitkan  minat mereka terhadap pelajaran.
3.      Ulangi tiap persyaratan atau informasi secara singkat.

·         Pengembangan
1.      Tetaplah selalu pada hal-hal yang anda ingin agar dipelajari para siswa.
2.      Fokuskan pada pemaknaan bukan penghapalan.
3.      Demonstrasikan secara aktif konsep-konsep atau skil-skil, dengan menggunakan alat bantu visual, cara-cara cerdik, dan contoh yang banyak.
4.      Nilailah siswa sesering mungkin dengan memberi banyak pertanyaan.
5.      Jelaskan mengapa sebuah jawaban bisa benar atau salah, kecuali jika memang sudah sangat jelas.
6.      Berpindahlah pada konsep berikutnya begitu para ssiwa telah menagkap gagasan utamanya.
7.      Peliharalah momentum dengan menghilangkan interupsi, terlalu banayak bertanya dan berpindah bagian pelajaran terlalu cepat.


·         Pedoman Pelaksanaan
1.      Buatlah agar para siswa mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaaan yang anda berikan.
2.      Panggil siswa secara acak. Ini akan membuat siswa selalu mempersiapkan diri mereka untuk menjawab.
3.      Pada saat ini jangan memberikan tugas-tugas kelas yang memakan waktu lama. Buatlah agar para siswa mengerjakan satu atau dua permasalahan atau contoh, atau mempersiapkan satu atau dua jawaban, lalu berikan mereka umpan balik

2.      BELAJAR TIM
Gagasan utama                    :Para siswa belajar dalam tim mereka
Materi yang dibutuhakan     :Dua lembar kegiatan untuk tiap tim dua lembar jawaban untuk tiap tim.
Selama masa belajar tim, tugas para anggota tim adalah menguasai materi yanga anda sampaikan di dalam kelas dan emmbantu teman sekelasnya untuk menguasai materi tersebut. Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, Anda harus menjelaskan kepada para siswa apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya, sebelum emulai kerja tim bahaslah aturan tim sebagai berikut:
1.      Para siswa punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya.
2.      Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut.
3.      Mintalah bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru.
4.      Teman satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan.

3.      TES (UJIAN)
Gagasan utama              :kuis individual
Materi yang dibutuhkan:satu kuis tiap anak
1.      Bagikan kuisnya dan berikan waktu yang sesuai kepada para siswa untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan para siswa bekerja sama mengerjakan kuis tersebut.
2.      Biarkan siswa saling bertukar kertas dengan anggota tim lain, ataupun mengumpulkan kuisnya untuk dinilai setelah kelas selesai. Pastikan skor kuis dan skor tim dihitung tepat pada waktunya untuk digunakan pada kelas selanjutnya.

4.      REKOGNISI TIM
Gagasan utama: Menghitung skor kemajuan individual dan skor tim dan memberikan sertifikat atau bentuk penghargaaan tim lainnya.
·         Menghitung Skor Individual dan Tim
Sesegera mungkin setelah melakukan tiap kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, dan berilah sertifikat atau penghargaan lainnya kepada tim dengan skor tertinggi. Jika memungkinkan, umumkanlah skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan kuis. Poin Kemajuan. Para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka (presentase yang benar) melampaui skor awal mereka.
Skor kuis                                                                                    Poin kemajuan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal                                                  5
10-1 poin dibawah skor awal                                                                 10
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal                                          20
Lebih dari 10 poin di atas skor awal                                                      30
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)                               30
Tujuan dari dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum bagi kelompok mereka, berapa pun tingkat kinerja mereka sebelumnya. Para siswa memahami bahwa cukup adil membandingkan tiap siswa dengan tingkat kinerja mereka sendiri sebelumnya, karena semua siswa masuk kedalam kelas dengan perbedaan tingkat kemampuan dan pengalaman.
Skor Tim. Untuk menghitung skor tim, catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir, bulatkan semua pecahan.
·         Merekognisi Prestasi Tim
Tiga macam tingkatan penghargaan diberikan di sini. Ketiganya didasarkan pada rata-rata skor tim, sebagai berikut:


Kriteria (Rata-rata Tim)                                                 Penghargaan
15                                                                                   TIM BAIK
16                                                                                   TIM SANGAT BAIK
17                                                                                   TIM SUPER
Perhatikan bahwa semua tim dapat meraih penghargaan, dan tim bukannya berkompetisi antara satu  sama lain.
Mengembalikan kuis set yang pertama
1.    Tujuan utama dari sistem poin kemajuan adalah memberikan kepada semua orang skor minimum untuk bisa dilampaui dan untuk membuat skor minimum sebelumnya tersebut menjadi dasar sehingga semua siswa akan mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses
2.    Para siswa harus menyadari bahwa skor tiap orang dalam tim mereka adalah penting.
3.    Sistem poin kemajuan ini sifatnya adil karena tiap orang hanya berkompetisi dengan dirinya sendiri.

·         Menghitung skor awal
Pada setiap periode yang telah ditentukan (atau sesering yang anda inginkan), hitung kembali kuis rata-rata siswa pada semua kuis dan berikan skor awal baru siswa.
·         Mengubah Tim
Setelah 4 atau 5 minggu melakukan STAD atau pada akhir tiap periode yang telah ditentukan, tempatkan kembali para siswa dalam tim yang baru. Ini memberikan kesempatan baru kepada siswa yang mempunyai skor tim rendah, biarkan siswaa bekerja dengan teman sekelasnya yang lain, dan jaga agar programnya tetap segar.
·         Memberi Penilaian
Kartu laporan penilaian harus didasarkan pada skor kuis aktual para siswa, bukan pada poin  keajuan atau skor tim mereka. Nilai kartu laporan siswa harus terpisah dari skor tim mereka, karena para siswa dan orang tua mereka akan melihat nilai kelompok itu sebagai sesuatu yang kurang adil (khusunya jika skor tim menurunkan nilai siswa berprestasi tinggi).


BAB 3
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil sisiwa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling kerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gendre, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekanya di Johns Hopkins University. (dalam Huda,2013:201)
Dalam STAD, siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Setelah pengelompokan dilakukan, ada sintak empat-tahap yang harus dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. (Huda, 2013:202)
Tahap 1: Pengajatran
Pada tehap pengajaran, guru menyajikan meteri pelajaran, biasanya dengan format ceramah-diskusi. Pada tahap ini, siswa seharusnya diajarkan tentang apa yang akan mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting.
Tahap 2 : Tim Studi
Pada tahap ini, para kelompok bekerja secar kooperatif untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh guru.
Tahap 3 : Tes
Pada tahap ujian, setiap siswa secara individual menyelesaikan kuis. Guru men-score kuis tersebut dan mencatat perolehan hasilnya saat itu serta hasil kuis pada pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.
Tahap 4 : Rekognisi
Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang memperoleh poin peningkatan dari 15 hingga 19 poin akan menerima sertifikat sebagai TIM BAIK, tim yang memperoleh rata-rata poin peningkatan dari 20 hingga 24 akan menerima sertifikat TIM HEBAT, mementara tim yang memperoleh poin 25 hingga 30 akan menerima sertifikat sebagai TIM SUPER.

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Miftahul. 2013. MODEL-MODEL PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salvin, Robert E. 2005. COOPERATIVE LEARNING:Teori, Reset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar