BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD
Penjabaran Student
Team Achievement Division (STAD)
Student
Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi pembelajaran
kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil sisiwa dengan level
kemampuan akademik yang berbeda-beda saling kerja sama untuk menyelesaikan
tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan
secara beragam berdasarkan gendre, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali
dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekanya di Johns Hopkins
University. (dalam Huda,2013:201)
Metode ini juga bentuk pembelajaran kooperatif yang
paling banyak diaplikasikan. STAD dan TGT memiliki kemiripan datu-satunya
perbedaan antara keduanya adalah STAD menggunakan kuis-kuis individual pada
tiap akhir pelajaran, sedangkan TGT menggunakan game akademik. STAD merupakan salah satu metode
pembelajaran yang paling baik untuk
permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. (Slavin,
2005:143)
Dalam STAD, siswa diminta untuk
membentuk kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5
anggota. Setelah pengelompokan dilakukan, ada sintak empat-tahap yang harus
dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. (Huda, 2013:202)
(Slavin,2005:143-163) STAD terdiri atas lima komponen utama-presentasi
kelas,tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Materi dalam STAD
pertama-tama diperkenalkan didalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang
seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru.
Tahap
1: Pengajatran
Pada
tehap pengajaran, guru menyajikan meteri pelajaran, biasanya dengan format
ceramah-diskusi. Pada tahap ini, siswa seharusnya diajarkan tentang apa yang
akan mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting.
Tahap
2 : Tim Studi
Pada
tahap ini, para kelompok bekerja secar kooperatif untuk menyelesaikan lembar
kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh guru.
Tahap
3 : Tes
Pada
tahap ujian, setiap siswa secara individual
menyelesaikan kuis. Guru men-score
kuis tersebut dan mencatat perolehan hasilnya saat itu serta hasil kuis pada
pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor
tim mereka.
Tahap
4 : Rekognisi
Setiap
tim menerima penghargaan atau reward
bergantung pada nilai skor rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang memperoleh
poin peningkatan dari 15 hingga 19 poin akan menerima sertifikat sebagai TIM
BAIK, tim yang memperoleh rata-rata poin peningkatan dari 20 hingga 24 akan
menerima sertifikat TIM HEBAT, mementara tim yang memperoleh poin 25 hingga 30
akan menerima sertifikat sebagai TIM SUPER.
Persiapan
Materi. STAD
dapat digunakan bersama materi-materi
kurikulum yang dirancang khusus untuk Pembelajaran Tim Siswa yang
disebarluaskan oleh John Hopkins Team Learning Project atau dapat juga
digunakan bersama materi-materi yang diadaptasi dari buku teks atau
sumber-sumber terbitan lainnya atau bisa juga dengan materi yang dibuat oleh
guru.
Membagi
para Siswa kedalam Tim. Seperti yang sudah kita lihat, tim-tim STAD mewakili
seluruh bagian didalam kelas. Tim tersebut juga harus terdiri dari seorang
siswa berprestasi tinggi, seorang siswa berprestasi rendah, dan dua lainnya
yang berprestasi sedang. Tentunya, berprestasi tinggi, adalah sebuah terminologi
yang relatif: ini berarti tinggi untuk kelas yang bersangkutan, tidak perlu
tinggi bila dibandingkan dengan norma-norma nasional. Jangan biarkan siswa
memilih sendiri anggota kelompoknya, karena mereka akan cenderung akan memilih
siswa lain yang setara dengan mereka. Atau anda dapat memilih langkah-langkah
berikut:
1. Memfotokopi
lembar rangkuman tim.
2. Susun
peringkat siswa.
3. Tentukan
berdasarkan jumlah tim. Tiap tim harus terdiri dari empat anggota jika
memungkinkan.
4. Bagikan
siswa kedalam tim. Dalam membagi siswa ke
dalam tim, seimbangkan timnya supaya (a) tiap tim terdiri atas level yang
kinerjanya berkisar dari yang rendah, sedang dan tinggi, dan (b) level kinerja
yang sedang dari semua tim yang ada dikelas hendaknya setara. Gunakan daftar
peringkat siswa berdasarkan kinerjanya.
5. Isilah
lembar rangkuman tim. Isilah nama-nama siswa dari tiap tim dalam lembar
rangkuman tim, biarkan tempat menulis nama siswa kosong.
Menentukan Skor Awal Pertama. Skor awal mewakili
skor rata-rata siswa pada kuis-kuis sebelumnya. Apabila Anda memulai STAD
setelah Anda memberikan tiga kali atau lebih kuis, gunakan rata-rata skor kuis
siswa sebagai skor awal. Atau jika
tidak, gunakan hasil nilai terakhir siswa dari tahun lalu.
Membangun Tim. Sebelum memulai program pembelajaran
kooperatif apapun, akan sangat baik jika memulai dengan satu atau lebih latihan
pembentukan tim sekadar untuk memberi kesempatan kepada anggota tim untuk
melakukan sesuatu yang mengasyikkan dan untuk saling mengenal satu sama lain.
Jadwal Kegiatan
STAD terdiri atas sebuah siklus intruksi kegiatan
regular, sebagai berikut:
Mengajar:
Menyampaikan pelajaran.
Belajar tim:
Para siswa bekerja dengan lembar-kegiataandalam tim mereka untuk menguasai
materi.
Tes: Para siswa mengerjakan
kuis-kuis individual.
Rekognisi
tim: Skor tim dihitung
berdasarkan skor kemajuan.
B. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Mari kita lihat semua kegiatan ini secara lebih cermat:
1. PENGAJARAN
Waktu :1-2
periode kelas
Gagasan utama
:Menyampaikan pelajaran
Materi yang dibutuhkan :Rencana
pelajaran Anda.
Tiap pelajaran dalam STAD dimulai dengan
presentasi pelajaran tersebut di dalam
kelas. Presentasi tersebut haruslah mencakup pembukaan, pengembangan, dan
pengarahan-praktis tiap komponen dari keseluruhan pelajaran Anda.
·
Pembukaan
1. Sampaikan
pada siswa apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting.
2. Anda
bisa saja membuat para siswa bekerja dalam tim mereka untuk “menemukan”
konsep-konsep, atau untuk membangkitkan
minat mereka terhadap pelajaran.
3. Ulangi
tiap persyaratan atau informasi secara singkat.
·
Pengembangan
1. Tetaplah
selalu pada hal-hal yang anda ingin agar dipelajari para siswa.
2. Fokuskan
pada pemaknaan bukan penghapalan.
3. Demonstrasikan
secara aktif konsep-konsep atau skil-skil, dengan menggunakan alat bantu
visual, cara-cara cerdik, dan contoh yang banyak.
4. Nilailah
siswa sesering mungkin dengan memberi banyak pertanyaan.
5. Jelaskan
mengapa sebuah jawaban bisa benar atau salah, kecuali jika memang sudah sangat
jelas.
6. Berpindahlah
pada konsep berikutnya begitu para ssiwa telah menagkap gagasan utamanya.
7. Peliharalah
momentum dengan menghilangkan interupsi, terlalu banayak bertanya dan berpindah
bagian pelajaran terlalu cepat.
·
Pedoman Pelaksanaan
1.
Buatlah agar para siswa
mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau mempersiapkan jawaban terhadap
pertanyaaan yang anda berikan.
2.
Panggil siswa secara
acak. Ini akan membuat siswa selalu mempersiapkan diri mereka untuk menjawab.
3.
Pada saat ini jangan
memberikan tugas-tugas kelas yang memakan waktu lama. Buatlah agar para siswa
mengerjakan satu atau dua permasalahan atau contoh, atau mempersiapkan satu
atau dua jawaban, lalu berikan mereka umpan balik
2. BELAJAR
TIM
Gagasan utama :Para
siswa belajar dalam tim mereka
Materi
yang dibutuhakan :Dua lembar kegiatan
untuk tiap tim dua lembar jawaban untuk tiap tim.
Selama masa
belajar tim, tugas para anggota tim adalah menguasai materi yanga anda
sampaikan di dalam kelas dan emmbantu teman sekelasnya untuk menguasai materi
tersebut. Pada hari pertama kerja tim dalam STAD, Anda harus menjelaskan kepada
para siswa apa artinya bekerja dalam tim. Khususnya, sebelum emulai kerja tim
bahaslah aturan tim sebagai berikut:
1.
Para siswa punya
tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari
materinya.
2.
Tak ada yang boleh
berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut.
3.
Mintalah bantuan dari
semua teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya
kepada guru.
4.
Teman satu tim boleh
saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan.
3. TES
(UJIAN)
Gagasan
utama :kuis
individual
Materi
yang dibutuhkan:satu kuis tiap anak
1.
Bagikan kuisnya dan
berikan waktu yang sesuai kepada para siswa untuk menyelesaikannya. Jangan
biarkan para siswa bekerja sama mengerjakan kuis tersebut.
2. Biarkan
siswa saling bertukar kertas dengan anggota tim lain, ataupun mengumpulkan
kuisnya untuk dinilai setelah kelas selesai. Pastikan skor kuis dan skor tim
dihitung tepat pada waktunya untuk digunakan pada kelas selanjutnya.
4. REKOGNISI
TIM
Gagasan utama: Menghitung skor
kemajuan individual dan skor tim dan memberikan sertifikat atau bentuk
penghargaaan tim lainnya.
·
Menghitung Skor Individual dan Tim
Sesegera mungkin setelah melakukan tiap kuis,
hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, dan berilah sertifikat atau
penghargaan lainnya kepada tim dengan skor tertinggi. Jika memungkinkan,
umumkanlah skor tim pada periode pertama setelah mengerjakan kuis. Poin
Kemajuan. Para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat
dimana skor kuis mereka (presentase yang benar) melampaui skor awal mereka.
Skor
kuis Poin
kemajuan
Lebih
dari 10 poin dibawah skor awal 5
10-1
poin dibawah skor awal 10
Skor
awal sampai 10 poin di atas skor awal 20
Lebih
dari 10 poin di atas skor awal 30
Kertas
jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30
Tujuan dari dibuatnya skor awal dan poin kemajuan
adalah untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum bagi kelompok
mereka, berapa pun tingkat kinerja mereka sebelumnya. Para siswa memahami bahwa
cukup adil membandingkan tiap siswa dengan tingkat kinerja mereka sendiri
sebelumnya, karena semua siswa masuk kedalam kelas dengan perbedaan tingkat
kemampuan dan pengalaman.
Skor
Tim. Untuk menghitung skor tim, catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim
pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh
anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir, bulatkan semua pecahan.
·
Merekognisi Prestasi Tim
Tiga
macam tingkatan penghargaan diberikan di sini. Ketiganya didasarkan pada
rata-rata skor tim, sebagai berikut:
Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan
15 TIM
BAIK
16 TIM
SANGAT BAIK
17 TIM
SUPER
Perhatikan
bahwa semua tim dapat meraih penghargaan, dan tim bukannya berkompetisi antara
satu sama lain.
Mengembalikan
kuis set yang pertama
1. Tujuan
utama dari sistem poin kemajuan adalah memberikan kepada semua orang skor
minimum untuk bisa dilampaui dan untuk membuat skor minimum sebelumnya tersebut
menjadi dasar sehingga semua siswa akan mempunyai kesempatan yang sama untuk
sukses
2. Para
siswa harus menyadari bahwa skor tiap orang dalam tim mereka adalah penting.
3. Sistem
poin kemajuan ini sifatnya adil karena tiap orang hanya berkompetisi dengan
dirinya sendiri.
·
Menghitung skor awal
Pada setiap periode
yang telah ditentukan (atau sesering yang anda inginkan), hitung kembali kuis
rata-rata siswa pada semua kuis dan berikan skor awal baru siswa.
·
Mengubah Tim
Setelah
4 atau 5 minggu melakukan STAD atau pada akhir tiap periode yang telah
ditentukan, tempatkan kembali para siswa dalam tim yang baru. Ini memberikan
kesempatan baru kepada siswa yang mempunyai skor tim rendah, biarkan siswaa
bekerja dengan teman sekelasnya yang lain, dan jaga agar programnya tetap
segar.
·
Memberi Penilaian
Kartu
laporan penilaian harus didasarkan pada skor kuis aktual para siswa, bukan pada
poin keajuan atau skor tim mereka. Nilai
kartu laporan siswa harus terpisah dari skor tim mereka, karena para siswa dan
orang tua mereka akan melihat nilai kelompok itu sebagai sesuatu yang kurang
adil (khusunya jika skor tim menurunkan nilai siswa berprestasi tinggi).
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Student
Team Achievement Division (STAD) merupakan salah
satu strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil
sisiwa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling kerja sama
untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa
juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gendre, ras, dan etnis. Strategi
ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekanya di
Johns Hopkins University. (dalam Huda,2013:201)
Dalam
STAD, siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok heterogen yang
masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Setelah pengelompokan dilakukan, ada
sintak empat-tahap yang harus dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. (Huda, 2013:202)
Tahap
1: Pengajatran
Pada
tehap pengajaran, guru menyajikan meteri pelajaran, biasanya dengan format
ceramah-diskusi. Pada tahap ini, siswa seharusnya diajarkan tentang apa yang
akan mereka pelajari dan mengapa pelajaran tersebut penting.
Tahap
2 : Tim Studi
Pada
tahap ini, para kelompok bekerja secar kooperatif untuk menyelesaikan lembar
kerja dan lembar jawaban yang telah disediakan oleh guru.
Tahap
3 : Tes
Pada
tahap ujian, setiap siswa secara individual
menyelesaikan kuis. Guru men-score
kuis tersebut dan mencatat perolehan hasilnya saat itu serta hasil kuis pada
pertemuan sebelumnya. Hasil dari tes individu akan diakumulasikan untuk skor
tim mereka.
Tahap
4 : Rekognisi
Setiap tim menerima penghargaan atau reward bergantung pada nilai skor
rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang memperoleh poin peningkatan dari 15
hingga 19 poin akan menerima sertifikat sebagai TIM BAIK, tim yang memperoleh
rata-rata poin peningkatan dari 20 hingga 24 akan menerima sertifikat TIM
HEBAT, mementara tim yang memperoleh poin 25 hingga 30 akan menerima sertifikat
sebagai TIM SUPER.
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Miftahul. 2013. MODEL-MODEL
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Salvin, Robert E. 2005. COOPERATIVE LEARNING:Teori, Reset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar