1.
Apa
yang dimaksud dengan anak yang Hiperaktif?
Penjelasan :
Menurut Zaviera
(2008:2), anak hiperraktif adalah anak yang mengalami gangguan hiper aktif, pemusatan dan hiperaktivitas.
Hiperaktif juga biasa disebut dengan hiperkinetik. Hiperkinetik adalah gangguan
pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama
tidak memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif.
Menurut Santrock
(2009: 266) beberapa anak diklasifikasikan mempunyai gangguan emosional yang
serius dan terlibat dalam perilaku yang disruptif, agresif, menantang, atau
perilaku berbahaya lainnya yang menjadikannya terancam dipindahkan dari kelas.
Anak-anak ini kemungkinan besar berasal dari keluarga berpenghasilan rendah
dari pada keluarga berpenghasilan menengah atau tinggi. Bila dibandingkan dengan
anak-anak yang memiliki kesulitan, anak-anak yang mempunyai gangguan emosional
yang serius kemungkinan besar diklasifikasikan sebagai anak-anak yang memiliki
masalah yang berkaitan dengan kesulitan selama masa-masa sekolah menengah
pertama mereka. Namun, mayoritas anak ini mulai memperlihatkan tanda-tanda
masalah emosional mereka pada tahun-tahun sekolah dasar.
Menurut Barkley
( dalam Martin, 2008: 21 ) mengungkapkan cirri-ciri anak yang mengalami
gangguan hiperaktif adalah sulit memusatkan perhatian pada yang dilakukannya,
tidak berhasil menyelesaikan tugas, sulit mempertahankan perhatian ketika bermain, konsentrasi mudah terganggu,
sulit antri, ingin menguasai interaksi sosial dan suka menyela pembicaraan orang,
tidak dapat duduk diam, kadang memanjat, selalu bergerak, sulit mematuhi
peraturan dan intruksi.
2.
Jelaskan
kriteria atau cirri-ciri anak Hiperaktif secara teori?
Penjelasan:
Menurut Zaviera (2014:15) menjelaskan ciri-ciri
hiperaktif :
1.
Tidak
fokus
Anak dengan gangguan hiperaktifitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari
lima menit. Dengan kata lain, dia tidak
bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain.
2.
Menentang
Anak dengan gangguan umumnya memiliki sikap menentang atau mau
dinasehati. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.
3.
Destruktif
Perilaku anak hiperaktifitas bersifat destruktif atau merusak, biasanya
merusak barang yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, anak hiperaktif
sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mudah dipegang dan dirusak.
4.
Tidak
kenal lelah
Anak dengan gangguan hiperaktifitas sering tidak menunjukkan sikap
lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak kesana kemari, lompat, lari,
berguling dan sebagainnya.
5.
Tanpa
tujuan
Semua aktifitas dilakukan tanpa tujuan yang jelas.
6.
Tidak
sabar dan usil
Anak dengan gangguan hiperaktifitas memiliki sifat yang tidak sabar.
Selain itu anak dengan gangguan hiperaktifitas sering mengusili teman-temannya
tanpa alasan yang jelas.
7.
Intelektualitas
rendah
Sering
intelektualitas anak dengan gangguan
hiperaktifitas dibawah rata-rata anak normal. Mungkin karena secara psikologis
mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan
kreatifnya.
Menurut Zaviera (2014:12),
juga menyebutkan tipe- tipe anak Hiperraktif :
1.
Tipe
sulit berkonsentrasi
Berikut adalah cirri anak hiperraktif tipe sulit berkonsentrasi:
a.
Sering
melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal yang terperinci dan sering
membuat kesalahan karna tidak cermat.
b.
Sering
sulit memusatkan perhatian secara terus menerus dalam suatu aktivitas.
c.
Sering
tampak tidak mendengar jika diajak bicara.
d.
Sering
tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas.
e.
Sering
sulit mengatur kegiatan maupun tugas.
f.
Sering
menghindar, tidak menyukai, atau enggan melakukaan tugas yang butuh pemikiran
yang cukup lama.
g.
Sering
kehilangan barang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.
h.
Sering
mudah beralih perhatian oleh rangsangan dari luar.
i.
Sering
lupa mengerjakan kegiatan sehari-hari
2.
Tipe
Hiperaktif – Impluisif
Berikut adalah ciri anak hiperaktif tipe anak hiperraktif :
a.
Sering
mengerak-gerakan tangan atau kaki ketika duduk atau sering mengeliat.
b.
Sering
meninggalkan tempat duduknya padahal seharusnya ia duduk manis.
c.
Sering
berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang selayaknya.
d.
Sering
tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
e.
Selalu
bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Tenaga nya juga tidak
habis.
f.
Sering
terlalu banyak bicara.
g.
Sering
terlalu cepat memberi p ketika ditanya, padahal pertanyaan belum selesai.
h.
Sering
sulit menunggu giliran.
i.
Sering
memotong atau menyel pembicaraan.
3.
Tipe
kombinasi
Ciri anak hiperaktif tipe
kombinasi mencakup kedua cirri dari tipe sulit berkonsentrasi dan tipe
hiperaktif/impluisif :
3.
Jika
anda menjadi guru dan memiliki siswa seperti arif, maka buatlah rancangan
pembelajaran yang tepat untuk arif khususnya pada mata pelajaran matematika.
Diketahui bahwa arif memiliki kecerdasan linguistik dan kinestetik.
Penyelesain:
Jika pada
kasus diatas sesuai dengan diskusi kelompok kami menggunakan metode ceramah dan
metode tanya jawab. Dikarenakan si anak memiliki kecerdasan linguistik maka
metode yang cocok ialah dengan metode ceramah.
·
Metode Ceramah
Ceramah,
adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dalam wa metode ini, yakni:
1. Menetapkan
apakah metode ceramah wajar digunakan.
2. Langkah-langkah
menggunakan ceramah.
3. Tahap
aplikasi/ evalusai.
· Metode
Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa.
Untuk lebih
jelasnya kelompok akan menyajikan dalam bentuk yang diperankan.
4.
Strategi
apa yang akan anda lakukan sebagai guru untuk menghadapi siswa anda yang
Hiperaktif seperti arif?
Penyelesaian:
1.
Srategi
linguistik
·
Mengajak
anak berdialog dan berdiskusi.
·
Membacakan
cerita.
·
Bermain
peran.
·
Memperdengarkan
lagu atau dongeng anak-anak.
·
Mengisi
buku harian dan menulis surat pada teman.
2.
Kecerdasa
kinestetik
·
Mengajak
anak menari bersama.
·
Bermain
peran.
·
Bermain
drama.
·
Berolahraga.
·
Meniru
gerakan orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Martin, G. 2008. Terapi
Untuk Anak ADHD, Anak Hiper Aktiv Sulit, Tidak Aktiv, Kurang Perhatian dan
lain-lainnya.Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba
Humanika
Zaviera, F. 2014. Anak
Hiperaktif. Yogyakarta : Kata Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar