Selasa, 08 Mei 2018

anak Hiperaktif (PSIKOLOGI PENDIDIKAN)



1.      Apa yang dimaksud dengan anak yang Hiperaktif?
Penjelasan :
Menurut Zaviera (2008:2), anak hiperraktif adalah anak yang mengalami gangguan  hiper aktif, pemusatan dan hiperaktivitas. Hiperaktif juga biasa disebut dengan hiperkinetik. Hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini  (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif.

Menurut Santrock (2009: 266) beberapa anak diklasifikasikan mempunyai gangguan emosional yang serius dan terlibat dalam perilaku yang disruptif, agresif, menantang, atau perilaku berbahaya lainnya yang menjadikannya terancam dipindahkan dari kelas. Anak-anak ini kemungkinan besar berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dari pada keluarga berpenghasilan menengah atau tinggi. Bila dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki kesulitan, anak-anak yang mempunyai gangguan emosional yang serius kemungkinan besar diklasifikasikan sebagai anak-anak yang memiliki masalah yang berkaitan dengan kesulitan selama masa-masa sekolah menengah pertama mereka. Namun, mayoritas anak ini mulai memperlihatkan tanda-tanda masalah emosional mereka pada tahun-tahun sekolah dasar.

Menurut Barkley ( dalam Martin, 2008: 21 ) mengungkapkan cirri-ciri anak yang mengalami gangguan hiperaktif adalah sulit memusatkan perhatian pada yang dilakukannya, tidak berhasil menyelesaikan tugas, sulit mempertahankan perhatian  ketika bermain, konsentrasi mudah terganggu, sulit antri, ingin menguasai interaksi sosial dan suka menyela pembicaraan orang, tidak dapat duduk diam, kadang memanjat, selalu bergerak, sulit mematuhi peraturan dan intruksi.  

2.      Jelaskan kriteria atau cirri-ciri anak Hiperaktif secara teori?
Penjelasan:
Menurut Zaviera (2014:15) menjelaskan ciri-ciri hiperaktif :
1.      Tidak fokus
Anak dengan gangguan hiperaktifitas tidak bisa berkonsentrasi lebih dari lima menit. Dengan  kata lain, dia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya kepada hal lain.  
2.      Menentang
Anak dengan gangguan umumnya memiliki sikap menentang atau mau dinasehati. Penolakannya juga bisa ditunjukkan dengan sikap cuek.
3.      Destruktif
Perilaku anak hiperaktifitas bersifat destruktif atau merusak, biasanya merusak barang yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, anak hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mudah dipegang dan dirusak.
4.      Tidak kenal lelah
Anak dengan gangguan hiperaktifitas sering tidak menunjukkan sikap lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak kesana kemari, lompat, lari, berguling dan sebagainnya.     
5.      Tanpa tujuan
Semua aktifitas dilakukan tanpa tujuan yang jelas.
6.      Tidak sabar dan usil
Anak dengan gangguan hiperaktifitas memiliki sifat yang tidak sabar. Selain itu anak dengan gangguan hiperaktifitas sering mengusili teman-temannya tanpa alasan yang jelas.
7.      Intelektualitas rendah
Sering intelektualitas anak  dengan gangguan hiperaktifitas dibawah rata-rata anak normal. Mungkin karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya.
Menurut Zaviera (2014:12), juga menyebutkan tipe- tipe anak Hiperraktif :
1.      Tipe sulit berkonsentrasi
Berikut adalah cirri anak hiperraktif tipe sulit berkonsentrasi:
a.       Sering melakukan kecerobohan atau gagal menyimak hal yang terperinci dan sering membuat kesalahan karna tidak cermat.
b.      Sering sulit memusatkan perhatian secara terus menerus dalam suatu aktivitas.
c.       Sering tampak tidak mendengar jika diajak bicara.
d.      Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas.
e.       Sering sulit mengatur kegiatan maupun tugas.
f.       Sering menghindar, tidak menyukai, atau enggan melakukaan tugas yang butuh pemikiran yang cukup lama.
g.      Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas.
h.      Sering mudah beralih perhatian oleh rangsangan dari luar.
i.        Sering lupa mengerjakan kegiatan sehari-hari

2.      Tipe Hiperaktif – Impluisif
Berikut adalah ciri anak hiperaktif tipe anak hiperraktif :
a.       Sering mengerak-gerakan tangan atau kaki ketika duduk atau sering mengeliat.
b.      Sering meninggalkan tempat duduknya padahal seharusnya ia duduk manis.
c.       Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang selayaknya.
d.      Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
e.       Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Tenaga nya juga tidak habis.
f.       Sering terlalu banyak bicara.
g.      Sering terlalu cepat memberi p ketika ditanya, padahal pertanyaan belum selesai.
h.      Sering sulit menunggu giliran.
i.        Sering memotong atau menyel pembicaraan.

3.      Tipe kombinasi
Ciri anak hiperaktif tipe kombinasi mencakup kedua cirri dari tipe sulit berkonsentrasi dan tipe hiperaktif/impluisif :

3.      Jika anda menjadi guru dan memiliki siswa seperti arif, maka buatlah rancangan pembelajaran yang tepat untuk arif khususnya pada mata pelajaran matematika.
Diketahui bahwa arif memiliki kecerdasan linguistik dan kinestetik.
Penyelesain:
Jika pada kasus diatas sesuai dengan diskusi kelompok kami menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab. Dikarenakan si anak memiliki kecerdasan linguistik maka metode yang cocok ialah dengan metode ceramah.
·         Metode Ceramah
Ceramah, adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam wa metode ini, yakni:
1.      Menetapkan apakah metode ceramah wajar digunakan.
2.      Langkah-langkah menggunakan ceramah.
3.      Tahap aplikasi/ evalusai.
·      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Untuk lebih jelasnya kelompok akan menyajikan dalam bentuk yang diperankan.

4.      Strategi apa yang akan anda lakukan sebagai guru untuk menghadapi siswa anda yang Hiperaktif seperti arif?
Penyelesaian:
1.      Srategi linguistik
·         Mengajak anak berdialog dan berdiskusi.
·         Membacakan cerita.
·         Bermain peran.
·         Memperdengarkan lagu atau dongeng anak-anak.
·         Mengisi buku harian dan menulis surat pada teman.

2.      Kecerdasa kinestetik
·         Mengajak anak menari bersama.
·         Bermain peran.
·         Bermain drama.
·         Berolahraga.
·         Meniru gerakan orang lain.








DAFTAR PUSTAKA
            Martin, G. 2008. Terapi Untuk Anak ADHD, Anak Hiper Aktiv Sulit, Tidak Aktiv, Kurang Perhatian dan lain-lainnya.Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika
Zaviera, F. 2014. Anak Hiperaktif. Yogyakarta : Kata Hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar