Selasa, 08 Mei 2018

KONDISI IDEAL PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR SERTA MOTIVASI BELAJAR



A.    PENGERTIAN  KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Didi dan Deni (2012:153) mengartikan keterampilan dasar mengajar (Basic Teaching Skill) merupakan kemampuan yang kompleks yang terdiri atas sejumlah jenis keterampilan yang secara terintegrasi, holistik, dan secara simultan dilakukan manakala guru/pendidik/instruktur/widyaiswara melaksanakan perbuatan mengajar atau tidak mengajar dari awal hingga akhir pembelajaran.
Kemampuan mengembangkan keterampilan dasar mengajar dilakukan dari mulai kegiatan awal (membuka), kegiatan inti, hingga kegiatan menutup pembelajaran. Artinya, guru/pendidik/struktur/widyaiswara memiliki pemahaman tentang  Syntax Presentation atau instructional events.
Syntax Presentation (diadaptasi dari Robert M.Gane,75)
No.
Instructional events
Activity
1
Pra Instruksional (Kegiatan Awal)
1.      Membangkitkan perhatian (memotivasi)
2.      Mengenal kemampuan awal
3.      Melakukan apersepsi
4.      Mengemukakan topik
5.      Mengemukakan tujuan
6.      Menjelasakan langkah kegiatan pembelajaran.
2
Instructional (Kegiatan Inti)
Organisir lingkungan pembelajaran agar peserta didik mudah melakukan kegiatan belajar dan mencapai tujuan. Aktulisasikan pembelajaran sesuai langkah kegiatan dengan mengembangkan variasi pola interaksi dan prinsip-prinsip mengajar serta keterampilan mengajar.
3
Post Instructional (Kegiatan Penutup)
1.      Melakukan validasi atau merangkum
2.      Melakukan simpulan
3.      Melakukan post test
4.      Berikan tindakan tindak lanjut.




B.     JENIS – JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Sejumlah pakar seperti turney dan tim Sydney Micro Skills (1993), Allen dan Ryan (1987), Dr. I.G.K Wardani, DR. Anah Suhaena Suparno, dan beberapa pakar lainnya, mengemukakan bahwa jenis keterampilan dasar mengajar esensial yang harus dikuasai dan diimplementasikan oleh calon guru/pendidik/instruktur/widyaiswara adalah sebagai berikut :
1.         Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2.         Keterampilan memberi penguatan
3.         Keterampilan mengadakan variasi
4.         Keterampilan menjelaskan
5.         Keterampilan bertanya
6.         Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7.         Keterampilan mengelola kelas
8.         Keterampilan mengajar kelompok kecil dan  perorangan


C.    KETERAMPILAN INTERPERSONAL (SEBAGAI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR)

Didi dan Deni (2012:159) menyatakan keterampilan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami orang lain (peserta didik), serta keterampilan untuk mengenali dan merespons secara layak dan bijak perasaan orang lain (peserta didik). Selan itu, keterampilan interpersonal adalah kemampuan untuk mendengarkan dan mengerti secara akurat mengenai pikiran, perasaan, dan masalah orang lain (peserta didik). Kemampuan ini mengukur kompleksitas dan kedalaman pemahaman terhadap orang lain (peserta didik).

Aspek keterampilan Interpersonal
1.      Kemampuan berkomunikasi artinya mengatur suara/tutur (nada volume,ritme), mengendalikan suasana hati dan membuat kenyamanan
2.      Kemampuan berempati, misalnya memposisikan diri untuk melihat masalah dari perspektif peserta didik
3.      Kemamapuan memotivasi secara positif, artinya menjelaskan mengapa topik atau sub topik itu penting untuk dipelajari
4.      Kemampuan memberi saran, artinya memahami perasaan,pikiran, dan tingkat pemahaman peserta didik.
5.      Kemampuan bertanya, artinya memberikan stimulus untuk menggali atau mendorong proses berfikir, mengemukakan pendapat dan atau menjawab pertanyaan.
6.      Memiliki rasa humor, artinya mengembangan humor untuk membangun kegembiraan dan kehangatan
7.      Kemampuan menciptakan suasana hening(silence), artinya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir dan memberi respon.


D.    PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Mc.Donald, motivasi ialah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang di ungkapkan Mc.Donald ini mengandung 3 elemen penting, yaitu :
1.      Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia
2.      Motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling  atau afeksi seseorang
3.      Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi itu merupakan sesuatu yang kompleks, motivasi itu tumbuh dari dalam diri sendiri. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat.


E.     KEBUTUHAN DAN TEORI TENTANG MOTIVASI
Memberikan motivasi kepada seorang siswa , berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Menurut morgan  manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan.
1.      Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas
2.      Kebutuhan untuk menyenangkan oranglain
3.      Kebutuhan untuk mencapai hasil
4.      Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Dalam buku Sadirman (2014,82) disamping kebutuhan ada teori-teori lain yang perlu diketahui tentang motivasi
1.      Teori insting, artinya tindakan manusia itu selalu berkaitan dengan inting atau pembawaan
2.      Teori fisiologis, artinya tindakan manusia itu beraakar pada usaha memnuhi kepuasaan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik.
3.      Teori psikoanalitik, teori ini mirip dengan teori insting,tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia.

F.     FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR DAN BENTUK – BENTUK MOTIVASI DISEKOLAH

Hasil belajar akan makin optimal, jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula pelajaran itu. Ada tiga fungsi motivasi yaitu :
1.      Mendorong manusia untuk berbuat, maksudnya motivasi menjadi penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
2.      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan serasi guna mancapai tujuan tersebut.

Ada beberapa bentuk atau cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah :
1.      Memberi angka, angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya
2.      Hadiah, memberikan hadiah sebagai bentuk motivasi agar dia semakin semangat.
3.      Memberi ulangan, sangat bagus karena murd akan giat belajar tetapi jangan terlalu sering memberikan ulangan.
4.      Pujian, memberikan pujian yang fositif


G.    KONDISI IDEAL PEMBELAJARAN
1.         Pengertian Pembelajaran Ideal
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Ideal adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki.
Pembelajaran yang ideal ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif.Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta ideal, maka hakikat pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang ideal mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran ideal juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa dan juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri.

2.      Pembelajaran yang Ideal
Hal-hal yang harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
1)      Memilih Metode Pembelajaran yang Baik
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak terlepas dari berbagai komponen belajar yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut antara lain berkaitan dengan pemilihan strategi, metode dan teknik pembelajaran dengan tujuan untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik, guru dituntut harus mampu menguasai berbagai metode dan teknik dalam pembelajaran. Untuk itu agar mendapatkan hasil yang baik, maka pembelajaran harus direncanakan, karena tanpa rencana yang baik maka pembelajaran tidak akan mempunyai arah yang jelas. Perencanaan pembelajaran dapat dimulai dari strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam rangka memanfaatkan sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran. Jadi sasaran utama dari penggunaan strategi dalam pembelajaran ini yaitu agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan apa yang direncanakan.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh peserta didik. Jenis metode pembelajaran sangat bermacam-macam, tinggal bagaimana seorang guru menggunakan metode mana yang sesuai dengan rencana yang dibuatnya.
Teknik pembelajaran adalah penerapan dari pemilihan strategi dan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Meskipun masing-masing guru menggunakan metode yang sama namun dalam proses pembelajaran mereka dapat menggunakan teknik yang berbeda. Dengan kata lain bahwa teknik merupakan isi dari suatu metode, namun tidak ditentukan secara pasti teknik seperti apa yang akan digunakan karena tergantung dari pribadi gurunya.
Macam strategi dalam pembelajaran antara lain strategi pemecahan masalah soal, pembelajaran kuantum, pembelajaran siklus, pembelajaran kooperatif dan lain-lain yang di dalamnya memuat berbagai metode dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Masing-masing strategi dan metode pembelajaran tersebut tentu banyak sekali kekurangan dan kelebihannya. Untuk itu dalam praktik pembelajaran, guru harus pandai-pandai memadukan metode yang satu dengan metode lain untuk menyesuaikan dengan materi atau kondisi peserta didik sehingga dapat terjadi suatu pembaruan dalam proses pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Jadi dapat digambarkan bahwa hubungan antara strategi, tujuan, dan metode pembelajaran merupakan suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung
2)      Pembelajaran Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
Belajar aktif dapat memacu siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran. Salah satu pendekatan yang efektif untuk membuat siswa aktif belajar baik secara fisik maupun mental adalah pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru saat melaksanakan PAKEM seperti pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, penataan ruang dan organisasi kelas. Selain menggunakan PAKEM  guru juga dapat menggunakan model pembelajaran aktif. Model pembelajaran aktif (active learning)  adalah suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran aktif memiliki banyak kelebihan-kelebihan.Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif (active  learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.



3)      Cara Meningkatkan Belajar
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas belajar siswa, yaitu:
a)  Kesiapan Fisik dan Mental. Bila siswa tidak siap belajar, maka pembelajaran akan     berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap fisik dan mental, maka siswa akan dapat belajar secara aktif.
b)  Tingkatkan Konsentrasi. Saat belajar berlangsung, konsentrasi menjadi faktor penentu   yang amat penting bagi keberhasilannya.
c)   Tingkatkan Minat dan Motivasi. Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi
d)  Gunakan Strategi Belajar. Menggunakan berbagai strategi belajar yang cocok sangat   penting agar perolehan hasil belajar menjadi maksimal.
e)  Belajar Sesuai Gaya Belajar. Setiap individu demikian pula siswa memiliki gaya belajar dan jenis kecerdasan dominan yang berbeda-beda. Guru harus mampu memberikan situasi dan suasana belajar yang memungkinkan agar semua gaya belajar siswa terakomodasi dengan baik. Pemilihan strategi, metode, teknik dan model pembelajaran yang sesuai akan sangat berpengaruh
f)  Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari sesuatu tidak bisa sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan menyeluruh. Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar secara holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
g)  Berbagi pengetahuan yang baru atau sudah dimiliki akan menjadikan informasi atau pengetahuan itu terelaborasi dengan mantap.
h)  Uji Hasil Belajar. Ujian atau tes hasil belajar penting karena ia dapat menjadi umpan balik kepada siswa yang bersangkutan sampai sejauh mana penguasaan mereka terhadap suatu materi belajar. Siswa menjadi mempunyai peta kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga mereka dapat memperbaiki atau memperkayanya.

4)      Ciri-ciri siswa yang aktif belajar
Semua siswa yang sedang belajar secara aktif mempunyai ciri-ciri yang dapat dengan mudah diamati. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a)  Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, dimana siswa yang aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi, atau keterampilan dengan mengalami langsung.
b)  Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman);
c)  Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar secara aktif tampak pula mengomentari (tidak hanya meminta untuk dikomentari),menyimpulkan  proses pembelajaran, mencoba memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajarannya, dan menyimpulkan  materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri 

5)       Macam-macam Strategi Pembelajaran
Ada berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Di bawah ini disebutkan beberapa cara untuk menjadikan pembelajaran guru menjadi lebih menarik, diantaranya :
a)  Pembelajaran Aktif (Active Learning).Pembelajaran Aktif - Pembelajaran Aktif adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa di kelas selain hanya pasif mendengarkan ceramah seorang guru. Penelitian menunjukkan bahwa belajar aktif meningkatkan pemahaman siswa dan penyimpanan informasi dan sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis.
b)  Clicker. Clicker memungkinkan guru untuk secara cepat mengumpulkan dan meringkas tanggapan siswa untuk pertanyaan pilihan ganda.
c)   Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran Kooperatif / Cooperative Learning - Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus secara hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, dan dalam pelaksanaannya tersebut, pembelajaran kooperatif tidak memerlukan kelompok permanen.
d)  Berpikir Kritis(Critical Thinking). Berpikir Kritis - Berpikir kritis adalah kumpulan kegiatan mental (pikiran) yang mencakup kemampuan untuk berintuisi, mengklarifikasi, merenung, menghubungkan, menyimpulkan, dan menilai. Guru harus membawa kegiatan berpikir kritis ini secara bersama-sama dan memungkinkan siswa untuk mempertanyakan materi pembelajaran/pengetahuan yang ada.
e)  Diskusi (Discussion) Strategi Diskusi - Melibatkan siswa dalam diskusi akan memperdalam proses pembelajaran dan memotivasi mereka, dengan jalan mendorong mereka untuk mengembangkan pendapat dan pandangan mereka sendiri dan mendengar suara mereka sendiri. Sebuah lingkungan yang baik untuk interaksi dalam strategi diskusi sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar mau dan mampu berbicara.

6). Ciri-ciri Metode Mengajar yang Efektif
Ada beberapa ciri yang dapat membuat kita dapat menilai sebuah metode mengajar apakah efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran. Berikut dipaparkan beberapa Ciriciri metode mengajar yang efektif:
a.       Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
b.      Membuat siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu. Membuat siswa             menjadi tertantang.
c.       Membuat siswa aktif secara mental, fisik, dan psikis
d.      Membantu siswa tumbuh kreatif.
e.       Mudah dilaksanakan oleh guru. menggunakan metode-metode mengajar yang mudah dan tidak membutuhkan kerja keras semata.
7). Cara Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.
Untuk menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
a)      Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
b)      Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi pembelajaran
Beberapa pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran mungkin sangat ideal untuk
c)      Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
dipilih, tetapi sebelum benar-benar memilihnya, guru kembali harus memperhatikan ketersedian media pembelajaran, alat, bahan, dan sumber belajar.
Cara menentukan strategi, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran dilihat dari :
a)      Kemampuan Siswa
b)      Gaya belajar siswa.
c)      Ketersediaan waktu.
d)     Jaminan adanya variasi.
e)      Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.





         BAB 3
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
a.       Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran yang ideal merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang ideal mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
b.       Keterampilan dasar mengajar (generic teaching skill) atau keterampilan dasar teknik intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya.
Ada 8 Macam Keterampilan Dasar Mengajar
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2. Keterampilan Menjelaskan
3. Keterampilan Dasar Bertanya
4. Keterampilan Dasar Memberikan  Penguatan (Reinforcement)
5. Keterampilan Variasi Stimulus
6. Keterampilan Mengelola Kelas
7. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan



 DAFTAR PUSTAKA
Sadirman, 2014, interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Didi dan deni ,2012, Komunikasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja RosdakaryaOffset.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran