A.
PENGERTIAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Didi dan Deni (2012:153)
mengartikan keterampilan dasar mengajar (Basic Teaching Skill) merupakan kemampuan yang kompleks yang
terdiri atas sejumlah jenis keterampilan yang secara terintegrasi, holistik,
dan secara simultan dilakukan manakala guru/pendidik/instruktur/widyaiswara
melaksanakan perbuatan mengajar atau tidak mengajar dari awal hingga akhir
pembelajaran.
Kemampuan mengembangkan keterampilan dasar mengajar
dilakukan dari mulai kegiatan awal (membuka), kegiatan inti, hingga kegiatan
menutup pembelajaran. Artinya, guru/pendidik/struktur/widyaiswara memiliki
pemahaman tentang Syntax Presentation atau instructional events.
Syntax
Presentation (diadaptasi dari Robert M.Gane,75)
No.
|
Instructional
events
|
Activity
|
1
|
Pra Instruksional
(Kegiatan Awal)
|
1.
Membangkitkan
perhatian (memotivasi)
2.
Mengenal kemampuan
awal
3.
Melakukan apersepsi
4.
Mengemukakan topik
5.
Mengemukakan tujuan
6.
Menjelasakan langkah
kegiatan pembelajaran.
|
2
|
Instructional
(Kegiatan Inti)
|
Organisir lingkungan pembelajaran agar
peserta didik mudah melakukan kegiatan belajar dan mencapai tujuan.
Aktulisasikan pembelajaran sesuai langkah kegiatan dengan mengembangkan
variasi pola interaksi dan prinsip-prinsip mengajar serta keterampilan
mengajar.
|
3
|
Post Instructional
(Kegiatan Penutup)
|
1.
Melakukan validasi
atau merangkum
2.
Melakukan simpulan
3.
Melakukan post test
4.
Berikan tindakan tindak
lanjut.
|
B.
JENIS – JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Sejumlah pakar seperti turney dan tim Sydney Micro
Skills (1993), Allen dan Ryan (1987), Dr. I.G.K Wardani, DR. Anah Suhaena
Suparno, dan beberapa pakar lainnya, mengemukakan bahwa jenis keterampilan
dasar mengajar esensial yang harus dikuasai dan diimplementasikan oleh calon
guru/pendidik/instruktur/widyaiswara adalah sebagai berikut :
1.
Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran
2.
Keterampilan
memberi penguatan
3.
Keterampilan
mengadakan variasi
4.
Keterampilan
menjelaskan
5.
Keterampilan
bertanya
6.
Keterampilan
memimpin diskusi kelompok kecil
7.
Keterampilan
mengelola kelas
8.
Keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan
C.
KETERAMPILAN INTERPERSONAL (SEBAGAI KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR)
Didi dan Deni (2012:159) menyatakan keterampilan
interpersonal adalah kemampuan untuk memahami orang lain (peserta didik), serta
keterampilan untuk mengenali dan merespons secara layak dan bijak perasaan
orang lain (peserta didik). Selan itu, keterampilan interpersonal adalah
kemampuan untuk mendengarkan dan mengerti secara akurat mengenai pikiran,
perasaan, dan masalah orang lain (peserta didik). Kemampuan ini mengukur
kompleksitas dan kedalaman pemahaman terhadap orang lain (peserta didik).
Aspek keterampilan Interpersonal
1. Kemampuan
berkomunikasi artinya mengatur suara/tutur (nada volume,ritme), mengendalikan
suasana hati dan membuat kenyamanan
2. Kemampuan
berempati, misalnya memposisikan diri untuk melihat masalah dari perspektif
peserta didik
3. Kemamapuan
memotivasi secara positif, artinya menjelaskan mengapa topik atau sub topik itu
penting untuk dipelajari
4. Kemampuan
memberi saran, artinya memahami perasaan,pikiran, dan tingkat pemahaman peserta
didik.
5. Kemampuan
bertanya, artinya memberikan stimulus untuk menggali atau mendorong proses
berfikir, mengemukakan pendapat dan atau menjawab pertanyaan.
6. Memiliki
rasa humor, artinya mengembangan humor untuk membangun kegembiraan dan
kehangatan
7. Kemampuan
menciptakan suasana hening(silence), artinya memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk berfikir dan memberi respon.
D.
PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Mc.Donald,
motivasi ialah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Pengertian yang di ungkapkan Mc.Donald ini mengandung 3 elemen penting, yaitu :
1.
Bahwa motivasi
itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia
2.
Motivasi
ditandai dengan munculnya rasa feeling
atau afeksi seseorang
3.
Motivasi akan
dirangsang karena adanya tujuan.
Motivasi itu
merupakan sesuatu yang kompleks, motivasi itu tumbuh dari dalam diri sendiri.
Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat.
E.
KEBUTUHAN DAN TEORI TENTANG MOTIVASI
Memberikan motivasi kepada seorang
siswa , berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan
sesuatu. Menurut morgan manusia hidup
dengan memiliki berbagai kebutuhan.
1.
Kebutuhan untuk
berbuat sesuatu untuk suatu aktivitas
2.
Kebutuhan untuk
menyenangkan oranglain
3.
Kebutuhan untuk
mencapai hasil
4.
Kebutuhan untuk
mengatasi kesulitan
Dalam
buku Sadirman (2014,82) disamping kebutuhan ada teori-teori lain yang perlu
diketahui tentang motivasi
1.
Teori insting,
artinya tindakan manusia itu selalu berkaitan dengan inting atau pembawaan
2.
Teori
fisiologis, artinya tindakan manusia itu beraakar pada usaha memnuhi kepuasaan
dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik.
3.
Teori
psikoanalitik, teori ini mirip dengan teori insting,tetapi lebih ditekankan
pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia.
F.
FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR DAN BENTUK – BENTUK
MOTIVASI DISEKOLAH
Hasil belajar akan makin optimal, jika ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula pelajaran itu. Ada tiga
fungsi motivasi yaitu :
1.
Mendorong
manusia untuk berbuat, maksudnya motivasi menjadi penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan
2.
Menentukan arah
perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai
3.
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
serasi guna mancapai tujuan tersebut.
Ada beberapa bentuk atau cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar disekolah :
1.
Memberi angka,
angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya
2.
Hadiah,
memberikan hadiah sebagai bentuk motivasi agar dia semakin semangat.
3.
Memberi ulangan,
sangat bagus karena murd akan giat belajar tetapi jangan terlalu sering
memberikan ulangan.
4.
Pujian,
memberikan pujian yang fositif
G.
KONDISI IDEAL PEMBELAJARAN
1.
Pengertian
Pembelajaran Ideal
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan ,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik.
Konsep
pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61) adalah suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan.Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang
baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan
dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar
belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru
untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama
penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan
pembelajaran.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Ideal
adalah sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau
dikehendaki.
Pembelajaran
yang ideal ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa
secara aktif.Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta ideal, maka hakikat
pembelajaran yang ideal adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus
kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran
yang ideal mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan,
kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran
ideal juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa dan juga
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan
kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki
yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri.
2.
Pembelajaran
yang Ideal
Hal-hal
yang harus dilakukan agar pembelajaaraan menjadi pembelajaraan ideal :
1)
Memilih Metode Pembelajaran yang Baik
Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang tidak terlepas dari berbagai komponen belajar
yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut antara lain berkaitan dengan
pemilihan strategi, metode dan teknik pembelajaran dengan tujuan untuk
mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Untuk menentukan strategi pembelajaran yang baik, guru dituntut harus mampu
menguasai berbagai metode dan teknik dalam pembelajaran. Untuk itu agar
mendapatkan hasil yang baik, maka pembelajaran harus direncanakan, karena tanpa
rencana yang baik maka pembelajaran tidak akan mempunyai arah yang jelas.
Perencanaan pembelajaran dapat dimulai dari strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam rangka memanfaatkan
sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran. Jadi
sasaran utama dari penggunaan strategi dalam pembelajaran ini yaitu agar
kegiatan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan apa yang direncanakan.
Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam pembelajaran agar materi
yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh peserta didik. Jenis metode
pembelajaran sangat bermacam-macam, tinggal bagaimana seorang guru menggunakan
metode mana yang sesuai dengan rencana yang dibuatnya.
Teknik
pembelajaran adalah penerapan dari pemilihan strategi dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Meskipun masing-masing guru menggunakan metode
yang sama namun dalam proses pembelajaran mereka dapat menggunakan teknik yang
berbeda. Dengan kata lain bahwa teknik merupakan isi dari suatu metode, namun
tidak ditentukan secara pasti teknik seperti apa yang akan digunakan karena
tergantung dari pribadi gurunya.
Macam
strategi dalam pembelajaran antara lain strategi pemecahan masalah soal,
pembelajaran kuantum, pembelajaran siklus, pembelajaran kooperatif dan
lain-lain yang di dalamnya memuat berbagai metode dan teknik pembelajaran.
Dengan kata lain, metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pembelajaran.
Masing-masing
strategi dan metode pembelajaran tersebut tentu banyak sekali kekurangan dan
kelebihannya. Untuk itu dalam praktik pembelajaran, guru harus pandai-pandai
memadukan metode yang satu dengan metode lain untuk menyesuaikan dengan materi
atau kondisi peserta didik sehingga dapat terjadi suatu pembaruan dalam proses
pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Jadi
dapat digambarkan bahwa hubungan antara strategi, tujuan, dan metode
pembelajaran merupakan suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan
tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan,
yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama
proses pembelajaran berlangsung
2)
Pembelajaran Aktif (Active Learning) dalam Kaitannya dengan Belajar Aktif
Belajar
aktif dapat memacu siswa agar bersemangat mengikuti pembelajaran. Salah satu
pendekatan yang efektif untuk membuat siswa aktif belajar baik secara fisik
maupun mental adalah pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru saat melaksanakan
PAKEM seperti pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, penataan ruang dan
organisasi kelas. Selain menggunakan PAKEM guru juga dapat menggunakan
model pembelajaran aktif. Model pembelajaran aktif (active learning)
adalah suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran. Model pembelajaran aktif memiliki banyak
kelebihan-kelebihan.Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif
(active learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3)
Cara Meningkatkan Belajar
Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
belajar siswa, yaitu:
a)
Kesiapan Fisik dan Mental. Bila siswa tidak siap belajar, maka
pembelajaran akan berlangsung sia-sia atau tidak
efektif. Dengan siap fisik dan mental, maka siswa akan dapat belajar secara
aktif.
b) Tingkatkan Konsentrasi. Saat belajar berlangsung, konsentrasi
menjadi faktor penentu yang amat penting bagi keberhasilannya.
c)
Tingkatkan Minat dan Motivasi. Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih
apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi
d)
Gunakan Strategi Belajar. Menggunakan berbagai strategi belajar yang cocok
sangat penting agar perolehan hasil belajar menjadi maksimal.
e)
Belajar Sesuai Gaya Belajar. Setiap individu demikian pula siswa memiliki gaya
belajar dan jenis kecerdasan dominan yang berbeda-beda. Guru harus mampu
memberikan situasi dan suasana belajar yang memungkinkan agar semua gaya
belajar siswa terakomodasi dengan baik. Pemilihan strategi, metode, teknik dan
model pembelajaran yang sesuai akan sangat berpengaruh
f)
Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari sesuatu tidak bisa
sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan menyeluruh. Perlu
untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar secara holistik
tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan informasi secara
holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
g) Berbagi
pengetahuan yang baru atau sudah dimiliki akan menjadikan informasi atau
pengetahuan itu terelaborasi dengan mantap.
h)
Uji Hasil Belajar. Ujian atau tes hasil belajar penting karena ia dapat menjadi
umpan balik kepada siswa yang bersangkutan sampai sejauh mana penguasaan mereka
terhadap suatu materi belajar. Siswa menjadi mempunyai peta kekuatan dan
kelemahan hasil belajar mereka sehingga mereka dapat memperbaiki atau
memperkayanya.
4)
Ciri-ciri siswa yang aktif belajar
Semua
siswa yang sedang belajar secara aktif mempunyai ciri-ciri yang dapat dengan
mudah diamati. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a)
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, dimana siswa yang
aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi, atau keterampilan dengan
mengalami langsung.
b)
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman);
c)
Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar secara aktif tampak pula
mengomentari (tidak hanya meminta untuk dikomentari),menyimpulkan proses
pembelajaran, mencoba memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses
pembelajarannya, dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya
sendiri
5)
Macam-macam Strategi Pembelajaran
Ada
berbagai strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
pembelajaran siswa. Di bawah ini disebutkan beberapa cara untuk menjadikan
pembelajaran guru menjadi lebih menarik, diantaranya :
a)
Pembelajaran Aktif (Active Learning).Pembelajaran Aktif - Pembelajaran Aktif adalah
segala sesuatu yang dilakukan siswa di kelas selain hanya pasif mendengarkan
ceramah seorang guru. Penelitian menunjukkan bahwa belajar aktif meningkatkan
pemahaman siswa dan penyimpanan informasi dan sangat efektif dalam
mengembangkan keterampilan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemecahan
masalah dan berpikir kritis.
b)
Clicker. Clicker memungkinkan guru untuk secara cepat mengumpulkan dan
meringkas tanggapan siswa untuk pertanyaan pilihan ganda.
c)
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran Kooperatif /
Cooperative Learning - Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan
pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran harus secara hati-hati direncanakan
dan dilaksanakan, dan dalam pelaksanaannya tersebut, pembelajaran kooperatif
tidak memerlukan kelompok permanen.
d)
Berpikir Kritis(Critical Thinking). Berpikir Kritis - Berpikir kritis adalah
kumpulan kegiatan mental (pikiran) yang mencakup kemampuan untuk berintuisi,
mengklarifikasi, merenung, menghubungkan, menyimpulkan, dan menilai. Guru harus
membawa kegiatan berpikir kritis ini secara bersama-sama dan memungkinkan siswa
untuk mempertanyakan materi pembelajaran/pengetahuan yang ada.
e)
Diskusi (Discussion) Strategi Diskusi - Melibatkan siswa dalam diskusi akan
memperdalam proses pembelajaran dan memotivasi mereka, dengan jalan mendorong
mereka untuk mengembangkan pendapat dan pandangan mereka sendiri dan mendengar
suara mereka sendiri. Sebuah lingkungan yang baik untuk interaksi dalam
strategi diskusi sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar mau dan mampu
berbicara.
6).
Ciri-ciri Metode Mengajar yang Efektif
Ada
beberapa ciri yang dapat membuat kita dapat menilai sebuah metode mengajar
apakah efektif atau tidak untuk suatu pembelajaran. Berikut dipaparkan beberapa
Ciriciri metode mengajar yang efektif:
a.
Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
b.
Membuat siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu. Membuat siswa menjadi tertantang.
c.
Membuat siswa aktif secara mental, fisik, dan psikis
d.
Membantu siswa tumbuh kreatif.
e.
Mudah dilaksanakan oleh guru. menggunakan metode-metode mengajar yang mudah dan
tidak membutuhkan kerja keras semata.
7). Cara
Menentukan Strategi, Metode, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran yang Efektif.
Untuk
menentukan atau memilih pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran
yang sesuai, maka guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal,
seperti:
a)
Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
b)
Kesesuaian pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran dengan materi
pembelajaran
Beberapa
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran mungkin sangat ideal
untuk
c)
Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
dipilih,
tetapi sebelum benar-benar memilihnya, guru kembali harus memperhatikan
ketersedian media pembelajaran, alat, bahan, dan sumber belajar.
Cara
menentukan strategi, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran dilihat dari :
a)
Kemampuan Siswa
b)
Gaya belajar siswa.
c)
Ketersediaan waktu.
d)
Jaminan adanya variasi.
e)
Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a.
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan
oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran yang ideal merupakan proses
belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta
didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang ideal mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat
memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
b.
Keterampilan
dasar mengajar (generic teaching skill) atau keterampilan dasar teknik
intruksional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau mendasar atau umum
yang harus dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari tingkat kelas dan bidang
studi yang diajarkannya.
Ada 8
Macam Keterampilan Dasar Mengajar
1.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2.
Keterampilan Menjelaskan
3.
Keterampilan Dasar Bertanya
4.
Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan (Reinforcement)
5.
Keterampilan Variasi Stimulus
6.
Keterampilan Mengelola Kelas
7.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
8.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
DAFTAR PUSTAKA
Sadirman, 2014, interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Didi dan deni ,2012, Komunikasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja RosdakaryaOffset.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran